Sejak beberapa waktu yang lalu green coffee atau kopi hijau menjadi tren dikalangan orang-orang yang menginginkan tubuh yang sempurna. Mengapa demikian ? Kopi hijau kerap dianggap sebagai minuman yang sangat efektif untuk menurunkan berat badan meskipun pola makan tidak berubah. Benarkah seefektif itu? Green coffee adalah biji dari buah kopi yang belum dipanggang seperti kopi biasa. Biji kopi ini mengandung asam klorogenat (cholorgenic acid) yang dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan. Kadar asam klorogenat itu akan berkurang jika kopi dipanggang (roasting) untuk dikonsumsi seperti biasa.
"Asam klorogenat dalam green coffee bertindak sebagai antioksidan. Zat ini akan mengendalikan tekanan darah, membantu pelangsingan dan menjaga kadar gula darah dalam tubuh," kata Dr.Simran Saini dari Fortis Hospital, seperti dikutip dari situs food.ndtv.com. Green coffee menjadi populer karena kemampuannya menurunkan berat badan sama seperti teh hijau. Penelitian yang dimuat dalam Indian Journal of Innovative Research and Development menunjukkan, zat aktif dalam kopi ini, yaitu asam klorogenat, bisa membantu melangsingkan badan. Walau demikian, sebenarnya belum banyak penelitian mengenai efektivitas green coffee dalam penurunan berat badan.
Jadi, hanya mengandalkan kopi ini untuk melangsingkan badan mungkin tak banyak membantu. Pengaturan pola makan dan memperbanyak aktivitas fisik tetap diperlukan. Selain itu, ketahui juga efek samping konsumsi green coffee. Sebagian orang orang mengeluhkan gangguan pencernaan, seperti kram perut atau sulit buang air besar setelah minum satu atau dua cangkir kopi ini. Menurut Saini, efek samping green coffee bisa berasal dari kafein itu sendiri. Dalam dosis tinggi kafein bisa berbahaya, terutama pada orang yang sudah menderita diabetes, tekanan darah tinggi, kecemasan, dan gangguan pencernaan.