Masa remaja adalah masa emas bagi seorang anak yang sedang mencari jati diri, perilaku nakal pada masa remaja merupakan salah satu cara anak untuk mencari jati diri. Namun, dengan menyuruhnya diam, memarahi atau memberi hukuman yang keras tak akan terlalu membantu. Memiliki anak yang beranjak remaja, usia 12 hingga 16 tahun, memang butuh kesabaran ekstra. Anak-anak ini sudah semakin kritis dan mampu mendebat dengan modal argumentasi yang sangat baik.
Menyuruhnya diam, memarahi atau memberi hukuman yang keras tak akan terlalu membantu. Malah bisa jadi bumerang karena akan membuat anak malah menutup diri dan tak mau lagi
berkomunikasi. Namun sebagai orangtua kita tentu punya aturan khusus yang harus dipatuhinya. Misalnya ada aturan jam malam, batasan pakaian yang terlalu terbuka, anggaran uang jajan yang tak boleh boros dan hal lain.
Ada kalanya anak tak bisa menerima aturan tersebut dengan baik. Mereka memberontak dan merasa benar dengan argumentasinya. Tak banyak berdebat tapi kemudian mendiamkan orangtuanya berhari-hari alias 'mogok bicara'.
Lalu apa yang harus dilakukan orangtua menghadapi remaja yang sedang tak mau bicara?
" Jangan menghadapinya dengan penuh emosi atau malah memarahinya tak berkesudahan. Anda harus tetap menegakkan aturan di rumah dan anak harus menaatinya. Itu yang harus dijaga," ujar Leigh Ann, seorang psikolog keluarga.
Pastikan Anda menyampaikan aturan dengan jelas. Termasuk dampak dan alasan mengapa aturan itu dibuat. Hal ini agar anak mengerti dengan jelas, latar belakang Anda membuat aturan. Jangan menutup pembicaraan jika anak mengajak berdebat, ungkapkan saja apa yang Anda pikirkan dan rasakan secara 'dewasa'.
" Dengan menyampaikan alasan dengan detail, biasanya anak akan sedikit mengerti. Meskipun jiwa memberontaknya akan selalu ada. Kadang memang orangtua harus lebih sabar menghadapi perdebatan anak," kata Ann.
Jika anak diam, tak mau berbicara sama sekali, bersikaplah seperti biasa. Anda tetap memeluk dan menciumnya. Menyiapkan sarapan untuknya serta rutinitas seperti biasa. Cara ini akan menunjukkan pada anak, tiap perdebatan hebat selalu terjadi. Tapi Anda tetap menyayanginya.
" Kadang ini hanya fase. Saat anak bertambah umur, bertambah pengalaman, ia akan semakin mudah diajak berbicara dan bertukar pikiran. Termasuk membuat solusi yang baik dalam sebuah masalah buat dengan mogok bicara," ungkap Ann.
Artikel asli : https://parenting.dream.co.id/ibu-dan-anak/trik-hadapi-si-remaja-yang-sedang-mogok-bicara-171109t.html