ads here

Para Ilmuan Menemukan Teori Cara Hewan Laut Purba Bertahan Hidup

advertise here
Beberapa waktu yang lalu para ilmuan membuktikan dengan bukti yang kuat bahea reptil bawah laut dengan nama plesiosaurus sudah ada dan hidup lebih dari 200 juta tahun yang lalu, dan lebih tepatnya pada era Trias atau periode era Mesozoikum. Seorang ahli paleontologi dari Universitas Bonn, German, telah mendeskripsikan plesiosaurus tertua di jurnal Science Advance bersama-sama dengan rekan kerjanya yang berasal dari Jepang dan Perancis. Penemuan plesiosaurus itu juga berasal dari periode Trias dan umur plesiosaurus kira-kira mencapai 201 juta tahun.


"Saya tidak menyangka bahwa ada plesiosaurus dari masa Trias. Mengingat hewan-hewan ini sudah dipelajari oleh ahli paleontologi sejak sangat lama. Kehidupannya sudah diduga lebih dari 150 tahun (oleh ahli paleontologi), tapi butuh waktu lama untuk mendapatkan bukti yang kuat," ujar ahli paleontologi Martin Sander dari Universitas Bonn, Jerman, yang meneliti fosil tersebut dikutip dari BBC, Rabu (13/12/2017). Para ilmuwan telah memberi nama plesiosaurus itu dengan Rhaeticosaurus mertensi.

Tidak hanya menemukan plesiosaurus tertua, para ilmuwan juga telah mengetahui bagaimana plesiosaurus bisa terhindar dari kepunahan. Hal itu ditunjukkan dari tulang fosilnya. Plesiosaurus merupakan perenang handal. Dia seperti penerbang bawah laut, mirip kura-kura laut dan penguin. Kerangka yang telah dikonstruksi itu memiliki panjang 237 cm. Dalam tubuhnya, hewan purba ini mempunyai empat sirip runcing yang memudahkan mereka untuk mendayung air dan berenang di bawah laut. Selain itu, peneliti juga menemukan reptil bawah laut ini memiliki leher yang panjang dan ramping dengan kepala kecil. Lehernya disebut sangat kaku sehingga tidak bisa memutar kepala atau menoleh ke kanan kiri. Namun, tubuh kuatnya membantu keempat siripnya bergerak seperti sayap, sehingga dapat mendayung lebih jauh.

Dibanding dengan reptil laut lainnya, ekornya yang pendek berfungsi sebagai kemudi. Tapi menurut Sander, anehnya hal ini tidak berkembang lagi setelah kepunahan plesiosaurus. Sander dan timnya juga mempelajari sampel tulang. Para peneliti menyadari bahwa saat mati, makhluk itu masih remaja dan memiliki pertumbuhan yang cepat dan berdarah panas. "Darah panas" juga membantu plesiosaurus berenang bebas di laut lepas pada akhir masa Trias. "Darah panas mungkin adalah kunci yang menjelaskan mengapa plesiosaurus dapat bertahan sangat lama dan bertahan hidup saat menghadapi krisis besar dalam sejarah kepunahan di akhir Trias," ujar Prof Sander.

Plesiosaurus merupakan salah satu spesies yang bisa lolos dari kepunahan. Fosil mereka telah ditemukan di era Cretaceous dan era Jurassic. Setidaknya dia menguasai samudera lebih dari seratus juta tahun sebelum punah bersamaan dengan dinosaurus. Plesiosaurus pertama kali ditemukan tiga ratus tahun lalu di Inggris dan benua Eropa. Selain itu plesiosaurus ditemukan di Jerman. Kerangkanya terkubur di lubang tanah luat yang dimiliki perusahaan batu bata Jerman, di dekat desa Bonenburg. Menurut Dean Lomax, dari Universitas Manchester yang tidak terlibat dalam penelitian ini, temuan Rhaeticosaurus mertensi sangat penting dalam membantu memahami seperti apa rupa plesiosaurus awal. "Ini juga akan memberi informasi baru tentang evolusi awal kelompok ini," ujar Lomax. Terlepas dari kejayaan laut di masa prasejarah, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai biologi, anatomi, dan evolusi mereka.