ads here

Perlukah Mengajari Anak Cara Mengelola Uang Sejak Dini?

advertise here
Mengelola uang harus dilakukan agar kondisi keuangan bisa tetap dalam kondisi yang sehat atau tidak mengalami defisit karena jumlah pengeluaran yang lebih besar dibandingkan dengan pemasukan yang Anda peroleh. Namun, apakah perlu untuk mengajari anak untuk bisa mengelola keuangan sejak dini? Jawabannya adalah perlu. Anda bisa memulai untuk mengajarkan pada anak konsep pengelolaan keuangan secara sederhana sehingga nantinya bisa menjadi bekal anak dalam mengelola keuangan di masa depan.


Anda bisa mengajarkan anak mengenai konsep atau cara pengelolaan keuangan yang sederhana pada saat anak berusia 8-9 tahun. Sedangkan saat anak masih berusia dini misalnya pada usia 4 tahun, bisa dimulai dengan membiasakan anak mengucapkan kata terima kasih, tolong ataupun maaf. Terdapat beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk melatih anak Anda mengenai pengelolaan uang sejak dini.

Pertama adalah hindari memberikan uang saku terlalu banyak. Dengan cara ini anak Anda bisa lebih mengontrol untuk tidak menggunakan uang sakunya membeli jajanan atau mainan yang tidak terlalu diperlukan, namun biarkan anak menggunakan uang saku tersebut untuk keperluannya. Anda bisa mengawasi apakah uang yang diberikan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan anak atau tidak, sehingga nantinya bisa memberi nasehat untuk anak misalnya mengenai penggunaan uang jajan tersebut. Untuk membantu menghemat uang saku yang Anda berikan untuk anak Anda, Anda bisa memberikan bekal untuk anak Anda.

Kedua adalah mengajarkan anak untuk menabung. Anda bisa mengajarkan pelan-pelan pada anak untuk menabung misalnya memberi tahu untuk menyisihkan uang saku sebesar ¼-1/2 dari uang saku tersebut untuk membeli sesuatu atau sesuai dengan kebutuhan anak. Anda bisa menggunakan celengan ayam atau celengan yang disukai anak sehingga anak bisa lebih bersemangat untuk menabung.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengajari anak mengenai pengelolaan keuangan sejak dini adalah:
  • Ajarkan mengenai alokasi dana secara sederhana. Misalnya anak Anda diberi uang Rp 5000, Anda bisa memberi tahu uang sebesar Rp 3000 untuk membeli sesuai keinginan anak (misalnya snack), sebesar Rp 1000 untuk ditabung, dan sisanya untuk disisihkan yang akan digunakan kepentingan lain misalnya akan diberikan untuk orang yang tidak mampu.
  • Ajarkan anak untuk terbiasa tidak berhutang. Cara tersebut bisa membantu anak Anda untuk tidak berhutang agar bisa membeli atau mendapatkan sesuatu yang diinginkan. Jangan lupa untuk memberi tips atau nasehat untuk menghindari terjadinya hutang.
  • Jangan lupa untuk memberikan contoh pada anak mengenai cara pengelolaan keuangan yang baik. Anak akan lebih mengikuti tanpa banyak protes atau pertanyaan jika melihat orang tuanya sendiri juga melakukan hal yang sama. Hindari untuk menunjukkan kegiatan atau aktivitas yang terlalu suka membelanjakan uang atau hidup konsumtif karena bisa jadi perilaku tersebut juga akan ditiru oleh anak.